Kapan Evaluasi Sebuah Artefak Sistem Informasi Dianggap Cukup? Perspektif Design Science Research

Penulis

  • Dedi Inan Universitas Papua, Manokwari

DOI:

https://doi.org/10.25126/justsi.v4i2.116

Kata Kunci:

Design Science Research (DSR), Evaluasi iteratif, Inovasi, Kontribusi pengetahuan, Information Systems, Design Science

Abstrak

Dalam riset pengembangan sistem informasi, hal terpenting dari prosesnya sesungguhnya berada pada tahapan evaluasinya. Hal ini karena evaluasi dimaksudkan untuk (1) mengukur seberapa baik efikasi dan efektivitas keluaran riset terhadap masalah yang ingin diselesaikan (2) melihat seberapa ketat dan tangguh proses pengembangan sistem tersebut, dan (3) menggaransi bahwa artefak sistem informasi yang dihasilkan: model, metod, konstruk atau bahkan yang dituangkan dalam sebuah prototipe, memiliki kontribusi pada domain pengetahuan masalah yang dikemukakan. Untuk bisa mencapai hal ini, sering sekali proses evaluasi perlu dilakukan secara iteratif. Pertanyaan logis yang muncul kemudian adalah, kapan evaluasi itu dianggap cukup? Dalam tulisan ini, penulis memanfaatan metodologi Design Science Research (DSR) dalam bidang Information Systems (IS) untuk menjustifikasi pertanyaan tersebut. Secara alamiah, karena DSR menuntut adanya artefak IS yang dihasilkan sebagai solusi inovatif untuk persoalan yang dikemukakan maka metodologi tersebut dipandang paling representatif dalam konteks ini. Beberapa contoh diberikan untuk memudahkan pemahaman terkait jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-08-31

Cara Mengutip

Inan, D. (2023). Kapan Evaluasi Sebuah Artefak Sistem Informasi Dianggap Cukup? Perspektif Design Science Research. Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Dan Edukasi Sistem Informasi, 4(1), 11-18. https://doi.org/10.25126/justsi.v4i2.116

Terbitan

Bagian

Artikel