Opini: Fenomena Penghindaran Informasi Pada Infodemik Covid-19 Melalui Media Sosial
DOI:
https://doi.org/10.25126/justsi.v2i2.54Kata Kunci:
Covid-19, SNS, information overload, penghindaran informasiAbstrak
Sering dijumpai saat membaca sebuah berita berisikan informasi tentang COVID-19, seseorang akan merasakan information overload serta informasi yang tersebar cenderung tidak akurat dan tidak relevan sampai munculnya penghindaran informasi. Banyaknya infodemik (informasi palsu) tersebar di sosial media menyebabkan kegagalan memproses informasi, menghambat proses pengambilan keputusan, dan mengalami kelelahan yang mengakibatkan penghindaran informasi bagi pengguna sosial media fenomena ini sebagai keadaan information overload. Naskah ini membahas mengenai apa yang disebut information overload dan apa dampaknya pada penghindaran informasi. Pada naskah ini, usulan penelitian ke depan juga diajukan.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Rahmania Kumalasari
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).